Rabu, 21 Desember 2016

Wasiat Istimewa Nabi Muhammad Saw

Nabi Muhammad Saw adalah panutan bagi umat. maka kita sebagai umatnya haruslah mencontoh segala tingkahlakunya, karena Allah bertujuan menurunkan Nabi Muhammad Saw untuk memerbaiki akhlak manusia. Pada suatu ketika ada seorang lelaki yang berkata kepada Nabi  Muhammad Saw “nasehatilah aku dan persingkatlah.” Lalu Rasulullah Saw bersabda yang artinya : “jika kamu hendak melaksanakan sholat, amka sholatlah seperti sholat orang yang berpamitan dan janganlah mengatakan sesuatu yang akan emmebuatmu beralasan darinya dan berputus asa lah terhadap apa yang ada di tangan manusia.” Dari hadits tersebut dapat kita pahami bahwa Rasulullah Saw mewasiati kepada kita perihal 3 hal, apabila kita dapat melaksanakan 3 hal tersebut maka akan mendapatkan semua kebaikan di dunia dan akhirat. Kira-kira apa saja ya 3 wasiat istimewa tersebut? Antara lain yaitu :
1.     Mendirikan sholat.
Rasulullah Saw menyeru kepada umatnya untuk senantiasa melaksanakan sholat. Sholat yang bukan hanya asal sholat saja, melainkan sholat yang dalam dilaksanakan dengan baik. Sholat yang sennatiasa adalah menjadi sholat terakhir yang ia laksanakan. Menjadikan sholat yang kita kerjakan adalah seakan-akan menjadi sholat terakhir adalah salah satu agar sholat kita khusyu. Umpamanya orang apabila berkunjung ke rumah teman lamanya yang sudah bertahun-tahun tak berjumpa, maka orang tersebut pasti akan bercerita panjang lebar, mengobrol saling berbagi cerita dari masihng-masing kisha hidup mereka. Hingga lama sekali mereka berbincang-bincang. Dan rasanya orang tersebut tidak ingin pamit pergi, orang tersebut cenderung masih ingin mengungkapkan cerita-ceritanya. Begitu pula halnya dengan sholat, dalam sholat kita berdoa, bercerita, curhat pada Allah SWT, hingga begitu asik berduaan dengan Allah. Rasanay kita tak ingin beranjak terburu-buru pergi dari sajadah bukan? Kita masih ingin berduaan dengan Allah, seakan-akan itu adalah saat terakhir berduaan dengan Allah. Siapa saja yang melaksanakan sholatnya dengan khusyu maka dia pasti akan terhindar dari perbuatan keji dan mungkar. Dia akan terhindar dari sikap-sikap tercela, terhindar dari segala bentuk keburukan.
2.     Menjaga lisan.
Pasti kita sering mendengar istilah “mulutmu harimaumu”. Iya Rasulullah Saw pun berpesan tentang seorang hamba akan senantiasa menjaga lisannya. Karena lisan adalah salah satu yang paling berbahaya yang ada pada manusia. Rasulullah Saw bersabda yang artinya :”janganlah mengatakan suatu perkataan yang membuatmu meminta maaf darinya.” Jangan sampai karena kita ceroboh tidak menjaga lisan, akan berimabas pada sakit hatinya orang lain karena lisan kita ini. Pada zaman sekarang banyak sekali manusia yang belum sadar kalo lisannya itu dapat menjerumuskan diri sendiri pada hal yang tidak diinginkan. Hanya dengan sebuah kalimat atau sebuah kata yang keluar dari mulut kita ini menyakiti hati orang lain. tidak hanya menyakiti hati orang lain, tetapi juga akan berimabas kepada kita dalam dunia maupun kelak diakhirat. Maka dengan ini kita harus senantiasa menjaga lisan. Simple sih cuma ya gitu actionnya susah ternyata.
3.     Bersifat qonaah dan hanya berharap kepada Allah SAWT.
Allah memberikan nikmat dan karunianya kepada kita hamba-Nya. Meskipun hamb-Nya ini terkadang “nakal” tetapi Allah tetap setia memberikan nikmatnya kepada kita. Nikmat yang Allah berikan itu kita wajib syukuri. Kita sebagai hamba-Nya wajib ememiliki sifat qonaah (cukup) atas rezeki yang telah Allah beri. Selain itu pula, kita sebagai hamba-Nya haruslah hanya enggantungkan hati kita kepada-Nya, menggantungkan harapan kita hanya pada Allah. Umar bin khatab r.a pernah berkata “yang paling skait dalam dunia ini adalah ketika berharap pada manusia” dengan kata lain kita harus hanya berharap pada Allah saja, tiada yang lain. etrmasuk manusia. Ini nih yang biasa remaja lakukan, mereka suka menggantungkan hatinya pada manusia, suka senderan sama manusia. Makanya abis menggantungkan hatinya pada manusia, Allah patahkan hatinya, biar dia merasakan sakit. Karena Allah itu Maha Pencemburu. Dia tak suka ada hamba-Nya yang menggantungkan hatinya pada hamba lainnya. Bahkan ada istilah zaman sekarang “jangan senderan sama orang, nanti kalo orangnya geser kamu ngejengkang.” Hahahaha.... semoga hati kita senantiasa bergantung pada Allah SWT.
Semoga bermanfaat...
Referensi : Majalah As-Sunnah (Upaya Menghidupkan Sunnah)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar