Ilmu adalah cahaya, maka ilmu tidak akan
turun pada orang yang ahli maksiat. Ilmu adalah salah satu syarat untuk
membangun kebangkitan umat bagi dunia Islam, mambangun peradaban yang Islami,
membangun perekonomian yang kokh serta seimbang. Majunya umat bukan diukur dari
seberapa banyak wawasan atu ilmu yang dia miliki, melainkandiukur dari efek
ilmu tersebut, bagaiamana cara pengaplikasian ilmu yang telah didapat. Orang
yang berilmu dan dapat meaplikasikan ilmu dalam kehidupan sehari-harinya maka
akan cenderung akan berperilaku baik. Al-Hasan al-Bashri pernah berkata “dahulu
tidaklah seseorang belajar ilmu, kecuali tidak talam kemudian terlihat efek
ilmunya dalam kakhusyuannya dalam pandangannya, lisannya, tangannya, sholatnya,
pembicaraannya dan zuhudnya.” Maksudnya disini adalah misal kita telah
mempelajari tentang menjauhi akhlak tercela. Maka otomatis seseorang tersebut
langsung mengamalakan ilmunya tersebut dengan dia berusaha menjauhi
akhlak-akhlak tercela itu. Dalam berilmu seseorang juga perlu beriman. Iman
yang baik akan mempengaruhi ilmu tersebut.
Iman adalah pengendali bagi seseorang
yang memiliki ilmu. Apabila ilmu tidak dibarengi dengan iman maka, ilmu
tersebut yang awalnya akan membawa manfaat akan berbalik menjada kemudaratan.
Orang yang memiliki ilmu tetapi ingkar terhadap Allah maka ilmu tersebut akan
menjerumuskannya ke arah yang Allah tidak sukai. Karena ilmu dan hatinya tidak
dibarengi dengan iman. Ilmu berpengaruh terhadap akhlak seseorang, dan
merupakan barometer suatu umat. Diharapkan ilmu dapat menjadi tolak ukur
akhlak, dapat membenahi akhlak umat. maka sangatlah merugi orang yang memiliki
ilmu tetapi akhlaknya tidak berbeda dengan akhlak seorang yang tidak memiliki
ilmu. Sufyan bin Uyainah berkata :”jika siang hariku sama dengan siang hari
orang pandir, dan malam ku seperti malam orang jahil, lalu apa yang telah aku
lakukan terhadap ilmu yang telah aku catat?.” Sia-sia rasanay apabila orang
yang emmiliki ilmu tetapi tidak mengamalkannya.
Lalu apa artinya ilmu tersebut jika
tingkahlakunya masih mencerminkan perilaku tercela? Semisal masih seka
berghibah, masih suka namimah serta keburukan lainnya. Apalah arti seorang yang
berilmu jika dia ingkar terhadap Allah, ingkar terhadap agamanya dan ingkar
terhadap masyarakat. Padahal dampak baik ilmu akan mempengaruhi akal, lalu
menjadikan pemikiran agar senantiasa lurus, logika yang baik dan argumen yang
kokoh. Manfaat ilmu juga dapat menjaga seseorang dari syuhbat-syuhbat serta
pemikiran yang batil. Semoga Allah senantiasa mengampuni dosa kita, dan
senantiasa memeberikan rahmatnya agar kita dipermudah dalam menuntut ilmu-nya
serta mengamalkannya. Aamiin...
Semoga bermanfaat...
Referensi : Majalah As-Sunnah (Upaya Menghidupkan
Sunnah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar