Rabu, 21 Desember 2016

Pemuda Islam dan Al-Quran

Pemuda adalah bagian yang sangat penting untuk membangun negara kedepannya. Pemuda wajib berkontribusi dalam membangun negara. Pemuda muslim harus dekat dengan Quran, dekat dengan Allah. Pemuda muslim harus menjadi sebaik-baiknya pemuda. Pada zaman yang serba modern ini, banyak sekali pemuda (bukan hanya pemuda muslim saja) yang malas memikirkan soal masa depan. Mereka lebih senang berfoya-foya dan tenggelam bersama indahnya dunia. Mereka lebih sering bermain-main hingga meninggalkan kewajiban-kewaajibannya. Mereka lebih suka nongrong-ngerumpi tidak jelas dengan teman-temannya hingga lupa waktu. Banyak pemuda yang bangga dengan budaya kebarat-baratan, seperti yang sedang hangat diperbincangkan, masalah lifestyle seorang remaja wanita yang terkesan lebay dengan budaya barat. Dia adalah seorang yang aktif di media sosial dan tidak sedikit yang malah mengikuti gayanya.
Di UNTIRTA sendiri telah ada program LSP yang baik untuk mebentuk pribadi mahasiswa yang islami, cinta Quran. Di dalam LSP terdapat program tahfidz (menghafal) Quran, membaca Quran serta mentadaburinya. Seharusnya para mahasiswa UNTIRTA merasa beruntung sebab kampus yang basic nya bukan kampus islam mau menerapkan basic islam pada mahasiswanya. Tetapi sangat disayangkan, program ini malah di olok-olok oleh segelintir mahasiswa. Tidak sedikit mahasiswa yang merasa terganggu dengan diadakannya program ini, bahkan ada mahasiswa yang seperti anti terhadap Al-Quran, padahal Al-Quran sendiri adalah kitabnya, pedoman hidup. Mahasiswa seperti mereka berpendapat bahwa kegiatan tersebut hanya membuang-buang waktu saja, padahal apabila dipahami lebih dalam kegiatan ini sangat bermanfaat. Tetapi tidak semua mahasiswa memiliki pendapat yang seperti itu, masih banyak mahasiswa yang ikhlas serta bersemangat dalam kegiatan LSP.
Budaya barat memang merusak jati diri bangsa. Mereka (orang barat) menggunakan media massa dan elektronik, melalu seni dan budaya, bahkan melalui buku-buku. Allah berfirman dalam surat Luqman ayat 6 yang artinya “Dan diantara manusia ada yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menghalangi (manusia) dari jalan Allah itu sebagai olok-olokan. Mereka itulah yang akan memperoleh azab yang menghinakan”. Pemuda saat ini mengalami kemerosotan moral. Kenapa zaman sekrang ini pemudanya kok malah kurang bener ya? Karena pemuda muslim Indonesia kurang respect sama Quran, jauh sama Quran, bawaannya malas kalo sama Quran. Maka efeknya adalah generasi pemuda yang cacat.
Di Indonesia ini mayoritas penduduknya beragama Islam. Maka seharusnya pemuda muslim harus bisa mencerminkan pemuda yang sebenarnya yang cinta akan Quran. Pemuda muslim seharusnya tidak dekat dengan budaya kebarat-baratan. Pemuda muslim seharusnya tidak hobi nongkrong ngerumpi di mall bareng teman-teman tetapi hobi datang ke kajian bareng teman-teman untuk mendapatkan ilmu baru. Betapa banyak orang yang mengaku dirinya muslim tetapi kehilangan identitas keinslamannya. Bahkan menjadi penentang syariat Islam. Iya memang begini faktanya. TURN BACK TO AL-QURAN J
Semoga bermanfaat....
Referensi : Majalah As-Sunnah (Upaya Menghidupkan Sunnah) dan melihat fakta yang ada dilapangan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar