Rabu, 21 Desember 2016

Pendidikan Tidak Hanya di Sekolah

Sekolah adalah salah satu sarana pendidikan yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan bersekolah diharapkan siswa dapan menjadi generasi penerus bangsa yang bermutu. Waktu atau jam belajar di sekolah memang sangat terbatas. Tetap saja seorang anak pasti akan menghabiskan sisa waktunya yang masih banyak tersebut di rumah atau di lingkungan lainnya. Meskipun sekarang sudah banayk sekolah yang waktu atau jam belajarnya sampai sore hari. Berarti peran orangtua dalam mendidik anaknya dirumah juga dibutuhkan. Tetapi zaman sekarang banyak orangtua yang terlalu sibuk dengan urusannya atau pekerjaannya diluar rumah yang mengakibatkan lalai terhadap sisa waktu si anak di rumah. Maka si anak akan cenderung terjerumus kepada hal yang negatif seperti sering meninggalkan sholat, terlalu sering main game dan lainnya. Terlebih pada saat sekarang ini keadaan sekolah terlihat tidak layak, misalnya tidak sedikit seorang guru mencontohkan hal-hal yang negatif pada siswanya. Ada guru yang merokok didepan anak didiknya. Mungkin ini adalah perbuatan yang tidak disadari tetapi efeknya buruk terhadap anak didik.
Nabi Muhammad Saw menjadi figur umat Islam. Rasulullah banyak memanfaatkan kesempatan untuk mendidik umatnya. Beliau menjadikan pendidikan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Misalnya beliau mendidik umatnya di masjid. Masjid tidak hanya tempat untuk melaksanakan sholat, tetapi juga sebagai tempat menimba ilmu. Ada beberapa kisah yang menyangkut Rasulullah mendidik umatnya di masjid, diantaranya:
1.     Mendidik dengan cara duduk di halaqah bersama para sahabatnya di masjid. Pada suatu hari dikisahkan Rasulullah sedang menyampaikan ilmu di masjid, lalu lewatlah 3 orang yang sedang berjalan menuju masjid tersebut. Sesampainya di masjid, salah seorang dari mereka malah berpaling lalu pergi, sedang dua lainnya ikut bergabung bersama Rasulullah. Salah satu dari orang yang dua tersebut mencari space yang kosong untuk di ia tempati. Sedang satu orang lagi menempati bagian shaf belakang. Setelah majlis ilmu ini diakhiri maka, Rasulullah Saw bersabda “maukah kalian aku kabarkan tentang tiga orang tadi, yang satu berlindung kepada Allah SWT (dengan cara duduk di majlis), maka Allah pun melindunginya. yang kedua malu (dan duduk dibelakang majlis), maka Allah SWT pun malu kepadanya (Allah menerima dan merahmatinya karena sifat malunya). Orang yang berpaling dari majlis tadi maka Allah pun akan berpaling darinya.” (H.R Muttafaqun Alaih)
2.     Mendidik seseorang di Masjid tentang tata cara sholat. Pada suatu kisah pula, ada seorang lelaki yang bersamaan masuk ke masjid dengan Rasulullah. Setelah sholat selesai, maka lelaki tersebut menhampiri Rasulullah dan mengucapkan salam kepadanya. Rasulullah menjawab salamnya dan berkata “ulangi lagi sholatmu, karena sesungguhnya kamu belum melakukan sholat yang benar.”Kejadian itu berulang beberapa kali hingga lelaki itu pun bingung apa yang salah dengan sholatnya sehingga Rasulullah memerintahkan mengulang sholatnya. Akhirnya Nabi Muhammad Saw mengajari lelaki itu.
Selain Nabi Muhammad Saw mendidik umat di masjid, beliau juga mendidik di rumah. Beliau memberikan pendidikan kepada seluruh anggota keluarganya. Misalnya para isteri beliau mengambil ilmu tentang yang berkaitan dengan pergaulan suami-isteri, hukum-hukum yang brekaitan dengan wanita, dan lainnya. Demikian pula ada anak-anak yang sering menginap di rumah beliau. Misalnya pada kisah Ibnu Abbas yang pernah belajar dengan Rasulullah tentang shalat malam. Selain itu, Nabi Muhammad Saw juga mendidik di ketika sedang diatas kendaraan. Seperti kisah Fadhl yang pernah diboncengi oleh Nabi Muhammad Saw, lalu datang seorang wanita . Dan fadhl melihatnya begitupun dengan wanita tersebut. Kemudia Rasulullah memalingkan wajah Fadhl kearah yang lain. Nabi memberikan pendidikan kepada Fadhl agar menjaga pandangannya dari wanita yang bukan mahram. Dengan ini berarti Rasulullah tidak membatasi pendidikan dalam ruang dan waktu. Ketika seorang anak telah selesai belajar di sekolah, maka ketika ia pulang ke rumah itu adalah salah satu kewajiban orangtuanya untuk mendidik anaknya. Agar anak tersebut tidak terpengaruh oleh efek-efek negatif dari dunia ini.
Semoga bermanfaat...

Referensi : Majalah As-Sunnah (Upaya Menghidupkan Sunnah). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar