Sekolah adalah salah satu sarana
pendidikan yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan
bersekolah diharapkan siswa dapan menjadi generasi penerus bangsa yang bermutu.
Waktu atau jam belajar di sekolah memang sangat terbatas. Tetap saja seorang
anak pasti akan menghabiskan sisa waktunya yang masih banyak tersebut di rumah
atau di lingkungan lainnya. Meskipun sekarang sudah banayk sekolah yang waktu
atau jam belajarnya sampai sore hari. Berarti peran orangtua dalam mendidik
anaknya dirumah juga dibutuhkan. Tetapi zaman sekarang banyak orangtua yang
terlalu sibuk dengan urusannya atau pekerjaannya diluar rumah yang
mengakibatkan lalai terhadap sisa waktu si anak di rumah. Maka si anak akan
cenderung terjerumus kepada hal yang negatif seperti sering meninggalkan
sholat, terlalu sering main game dan lainnya. Terlebih pada saat sekarang ini keadaan
sekolah terlihat tidak layak, misalnya tidak sedikit seorang guru mencontohkan
hal-hal yang negatif pada siswanya. Ada guru yang merokok didepan anak
didiknya. Mungkin ini adalah perbuatan yang tidak disadari tetapi efeknya buruk
terhadap anak didik.
Nabi Muhammad Saw menjadi figur umat
Islam. Rasulullah banyak memanfaatkan kesempatan untuk mendidik umatnya. Beliau
menjadikan pendidikan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Misalnya beliau
mendidik umatnya di masjid. Masjid tidak hanya tempat untuk melaksanakan
sholat, tetapi juga sebagai tempat menimba ilmu. Ada beberapa kisah yang
menyangkut Rasulullah mendidik umatnya di masjid, diantaranya:
1.
Mendidik dengan
cara duduk di halaqah bersama para sahabatnya di masjid. Pada suatu hari
dikisahkan Rasulullah sedang menyampaikan ilmu di masjid, lalu lewatlah 3 orang
yang sedang berjalan menuju masjid tersebut. Sesampainya di masjid, salah
seorang dari mereka malah berpaling lalu pergi, sedang dua lainnya ikut
bergabung bersama Rasulullah. Salah satu dari orang yang dua tersebut mencari
space yang kosong untuk di ia tempati. Sedang satu orang lagi menempati bagian
shaf belakang. Setelah majlis ilmu ini diakhiri maka, Rasulullah Saw bersabda
“maukah kalian aku kabarkan tentang tiga orang tadi, yang satu berlindung
kepada Allah SWT (dengan cara duduk di majlis), maka Allah pun melindunginya.
yang kedua malu (dan duduk dibelakang majlis), maka Allah SWT pun malu
kepadanya (Allah menerima dan merahmatinya karena sifat malunya). Orang yang
berpaling dari majlis tadi maka Allah pun akan berpaling darinya.” (H.R
Muttafaqun Alaih)
2.
Mendidik
seseorang di Masjid tentang tata cara sholat. Pada suatu kisah pula, ada
seorang lelaki yang bersamaan masuk ke masjid dengan Rasulullah. Setelah sholat
selesai, maka lelaki tersebut menhampiri Rasulullah dan mengucapkan salam
kepadanya. Rasulullah menjawab salamnya dan berkata “ulangi lagi sholatmu,
karena sesungguhnya kamu belum melakukan sholat yang benar.”Kejadian itu
berulang beberapa kali hingga lelaki itu pun bingung apa yang salah dengan
sholatnya sehingga Rasulullah memerintahkan mengulang sholatnya. Akhirnya Nabi
Muhammad Saw mengajari lelaki itu.
Selain Nabi Muhammad Saw mendidik umat
di masjid, beliau juga mendidik di rumah. Beliau memberikan pendidikan kepada
seluruh anggota keluarganya. Misalnya para isteri beliau mengambil ilmu tentang
yang berkaitan dengan pergaulan suami-isteri, hukum-hukum yang brekaitan dengan
wanita, dan lainnya. Demikian pula ada anak-anak yang sering menginap di rumah
beliau. Misalnya pada kisah Ibnu Abbas yang pernah belajar dengan Rasulullah
tentang shalat malam. Selain itu, Nabi Muhammad Saw juga mendidik di ketika
sedang diatas kendaraan. Seperti kisah Fadhl yang pernah diboncengi oleh Nabi
Muhammad Saw, lalu datang seorang wanita . Dan fadhl melihatnya begitupun
dengan wanita tersebut. Kemudia Rasulullah memalingkan wajah Fadhl kearah yang
lain. Nabi memberikan pendidikan kepada Fadhl agar menjaga pandangannya dari
wanita yang bukan mahram. Dengan ini berarti Rasulullah tidak membatasi
pendidikan dalam ruang dan waktu. Ketika seorang anak telah selesai belajar di
sekolah, maka ketika ia pulang ke rumah itu adalah salah satu kewajiban
orangtuanya untuk mendidik anaknya. Agar anak tersebut tidak terpengaruh oleh
efek-efek negatif dari dunia ini.
Semoga bermanfaat...
Referensi : Majalah As-Sunnah (Upaya Menghidupkan
Sunnah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar