Ikhlas adalah adalah wujud kepasrahan
atau kemurnian hati atas niat. Dalam melakukan amalah sholih kita wajib
menyertakan sikap ikhlas. Kita sering mendengar kalimat “saya ikhlas” dari
mulut seseorang, padahal yang dimaksud ikhlas itu bukan hanya diucapan saja,
tetapi dalam hatinya pun dia hanya mengharap pahala dari Allah. Menuntut ilmu
juga harus disertai keikhlasan. Masih banyak diantara kita yang jika diberi
tugas oleh dosen sering ngedumel marah-marah karena dirasa tugasnya terlalu
berat. Seharusnya kita menanamkan sikap ikhlas ini, kita dengan ikhlas
mengerjakan tugas, walaupun dirasa berat tapi, insyaAllah akan dihitung pahala
oleh Allah. Lumayan kan yaaa... Kita sebagai mahasiswa terkadang masih sulit
untuk menanamkan sikap ikhlas ini terutama dalam ikhlas dalam belajar.
Penuntut ilmu seperti kita ini harus
dilatih untuk belajar ikhlas secara bertahap. Rasulullah saw bersabda yang
artinya :”Barangsiapa mempelajari suatu ilmu yang seharusnya dimaksudkan untuk
mencari Wajah Allah SWT, tetapi ia tidak mempelajarinya kecuali untuk maksud
mendapatkan sesuatu dari dunia, mak ia tidak akan mendapatkan baunya surga pada
hari kiamat. (H.R Abu Dawud, Ibnu Majah dan lainnya). Dari hadits tersebut
sudah dianjurkan apabila kita menuntut ilmu harus didasarkan atas keikhlasan
hanya mengharap ridha Allah SWT, tidak ada alasan lain diatasnya. Agar ketika
menuntut ilmu dimudahkan dan kelak diakhirat dapat melihat Wajah Allah SWT.
Lalu bagaimana dengan anak-anak SD-SMA
yang belum memahami arti ikhlas dalam belajar, yang mereka pahami adalah dengan
belajar yang rajin pasti akan mendapat peringkat 1. Disini peran orangtua serta
guru sangat penting untuk dapat menananmkan sikap ikhlas. Orang tua atau guru
wajib memberi pemahaman bahwa dengan menuntut ilmu secara ikhlas tidak hanya
memperoleh peringkat 1 saja didunia (kelas) tetapi akan mendapat peringkat juga
ketika kita diakhirat kelak. Dan menuntut ilmu yang disertai keikhlasan, kelak
ilmunya akan terus menempel di pikiran serta hatinya jadi tidak mudah hilang.
Tentunya melatih keikhlasan dalam menuntut ilmu pada anak harus bertahap dan
terus menerus.
Semoga bermanfaat...
Referensi : Majalah As-Sunnah (Upaya Menghidupkan
Sunnah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar