Kita sering sekali menemukan ayat di
Al-Quran yang mengatakan ...Maka Beruntunglah mereka... beruntung disini
maksudnya bagaimana? Didunia ini kita ingin sekali bukan menjadi orang yang
beruntung. Akan tetapi banyak dari mereka yang mendefinisikan kata beruntung
selalu terkait dengan materi saja yang hanya bersifat duniawi. Ternyata
pernyataan diatas salah, ini ada 3 hal tentang orang yang beruntung itu seperti
apa menurut Rasulullah Saw. Sesuai dengan salah satu hadits yang artinya “Sungguh
telah beruntunglah orang yang memeluk Islam, dikaruniai rezeki yang cukup dan
Allah menjadikan bersifat qanaah atas nikmat yang diberikan-Nya kepada
hambanya” (H.R Muslim).
Sesuai dengan hadits tersebut orang yang
beruntung adalah orang yang memeluk islam. Kita terlahir sebagai muslim adalah
salah satu karunia dari Allah SWT, kenapa? Karena ia telah memiliki kunci untuk
memperoleh pahala dan selamat dari api neraka. Apabila seseorang tidak diberi
hidayah untuk memeluk islam maka, orang ini mau bagaimanapun akan tetap celaka
dan akan kembali pada neraka.
Yang kedua adalah dikaruniai rezeki. Makna
rezeki bukan melulu soal uang, tetapi bisa bermakna lebih luas lagi. Orang yang
dikaruniai rezeki yang berlimpah akan menjaga kehormatannya gar tidak meminta-minta
atau mengemis kepada orang lain. Semisal ada orang yang dia memeluk Islam
tetapi sedang diuji dengan kekurangan harta, dan orang tersebut malah terlalu
fokus mencari harta sehingga Allah dilupakannya. Hal tersebut dapat menjadi
suatu kelemahan yang besar.
Dan yang terakhir adalah orang yang memiliki
sifat qonaah. Qonaah artinya merasa cukup. Merasa cukup atas apa yang Allah
karunaikan kepadanya, jiwanya menerima tidak rakus dengan menginginkan sesuatu
yang lebih dan lebih lagi. Ada pula dia sudah menerima karunia rezeki yang
berlimpah dari Allah SWT tetapi dia ingin lebih dan lebih lagi yang berakibat
hatinya menjadi gelisah tidak tenang dengan apa yang Allah karuniakan
kepadanya.
Orang yang telah memperoleh 3 hal
tersebut, insyaAllah dia akan beruntung dunia dan akhirat.
Wallahu A’lam...
Semoga bermanfaat...
Referensi : Majalah As-Sunnah (Upaya
Menghidupkan Sunnah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar