Rabu, 21 Desember 2016

Memetik hikmah dari seorang yang pernah “parah”

Ini sebenarnya adalah lanjutan isi seminar “jilbab tanda rindu” yang pernah saya ikuti. Saya ingin sedikit berbagi ilmu yang telah saya dapat di seminar itu. Salah satu pemateri yang mengisi acara tersebut adalah Febrianti Almeera biasa dipanggil ka Pepew. Beliau adalah MANTAN seorang imam besar diskotik. Ya, segelap itulah dulu masa lalu beliau. Tetapi sekarang beliau sudah berhijrah. Masa lalu beliau menjadi ladang pahala karena dapat menginspirasi banyak orang, salah satunya saya. Dan saya memetik beberapa kesimpulan dari pemateri, diantaranya:
Semua orang pasti sibuk, dan setiap kesibukan punya fokus yang berbeda. Ada 3 kategori fokus yang sering dialami oleh manusia, yaitu:
1.     Harta, semua orang pasti butuh harta. Bahkan terlalu sibuk mencari harta akan membuat lupa akan siapa yang memberiharta, Sang Maha Kaya.
2.     Tahta, bukan hanya masalah kedudukan jabatan, pekerjaan, tetapi tentang bagaimana sih posisi saya dihadapan manusia lain. Rendah diri dan penyakit hati itu penyakit tahta.Padahal yang terpenting adalah pandangan kita di hadapan Allah.
3.     Cinta, yang tidak pernah lepas dari hidup kita.
Apabila kita terlalu fokus pada 3 hal tersebut dan melupakan Allah maka, pasti hati akan gelisah. Allah tidak menjadikan dua hati dalam satu rongga. Menyiratkan bahwa dihati tertinggi manusia tidak dapat ditempati oleh lebih dari satu zat. Jika tidak ditempati oleh Allah maka, akan ditempati oleh selain Allah, apapun itu bisa harta, tahta atau bahkan cinta. Jika puncak hari tertinggi dikuasai oleh Allah maka, akan membuahkan ketenangan. Sedangkan jika puncak hati tertinggi ditempati oleh selain Allah maka, pasti akan membuahkan kegelisahan. Nah jika kita gelisah, coba cek adakah selain Allah yang menguasai puncak hati tertinggi?
Maka betapa hebatnya Allah yang memiliki berjuta kesempatan bagi siapapun yang ingin bertaubat kepadanya. Hadiah dri Allah, Allah titipkan sebuah fitrah dalam diri kita. Fitrah untuk tau mana yang benar dan yang salah. Fitrah untuk bekal manusia sebagai nikmat sadar. sadar untuk pulang karena dunia adalah persinggahan sementara. Tetapi, wajar bagi orang yang sulit mendapat nikmat sadar karena terhalang oleh ambisi setan. Setan menggoda manusia dari berbagai sisi, diantaranya:
-dari depan : yang membuat kita lalai akan adanya kehidupan setelah ini.
-dari belakang : yang membuat kita cinta dan terikat dengan dunia yg sudah dimiliki
-dari kanan : yang membuat kita bias dan blur akan perintah dan larangannya
-dari kiri : yang membuat kita melakukan pembenaran akan kesalahan yang telah dilakukan.
            Jalan hidup, takkan pernah lurus pasti ada salah, lewati segalanya. Tapi Allah, tak pernah berhenti membuka jendela maaf untuk kita. LETS MOVE UP BECAUSE MOVE ON IS NOT ENOUGH.

Referensi : Seminar Jilbab Tanda Rindu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar