Dunia adalah fana, tipu daya,
manipulasi, senda gurau, persinggahan dan lainnya. Dunia dan segala kemegahan
serta kenikmatannya akan sberakhir. Seperti yang telah diterangkan dalam salah
satu hadits yang artinya :” Demi Allah!
Dunia dibandingkan akhirat hanyalah seperti seseorang dari kalian yang
mencelupkan salah satu jemarinya ke laut, maka lihatlah apa yang ada pada
jarinya tersebut saat ia keluarkan dari laut!” (H.R Muslim). Maksudnya
dalah dunia dan seluruh isi kemegahannya ini hanya seperti air yang menempel
dijari setelah dicelupkan di lautan, sedangkan akhirat adalah lautannya. Betapa
hanya sedikit kemegahan dunia dibanding dengan kemegahan akhirat. Dunia adalah
tempat yang menyenangkan bagi orang yang tidak beriman kepada Allah. Sedangkan
dunia menjadi penjara bagi orang yang beriman kepada Allah. Kenapa bisa begitu
ya? Karena semua yang diharamkan di dunia kelak ketika di akhirat (Surga) semua
menjadi halal. Sesuai dengan Al-Quran surat Al-An’am ayat 32 yang artinya “Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah
main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik
bagi orang-orang bertakwa. Maka tidaklah kamu mau memahaminya?”. Pada
akhirnya kita akan pulang ke akhirat. Maka dari itu kita harus menjalankan
perintah Allah dan mempersiapkan bekal untuk di akhirat. Alangkah sibuknya kita
berinvesatasi sana sini untuk urusan dunia agar hidupnya terjamin. Tetapi kita
lupa bahwa harus ada investasi pula untuk di akhirat kelak.
Kita diberikan nikmat yang banyak oleh
Allah SWT. Ada nikmat berupa makanan untuk menguatkan tubuh, ada nikmat berupa
air yang dapat menghilangkan rasa haus dahaga, ada nikmat berupa rumah untuk
berlindung dari panasnya matahari dan dari dinginnya angin serta hujan, dan nikmat lainnya. Alangkah
ruginya apabila kenikmatan itu dimanfaatkan untuk berbuat dosa dan maksiat. Alangkah
ruginya sudah diberi nikmat, kita malah terus bermaksiat tidak mau lepas dari
perbuatan buruknya. Alangkah ruginya kita “menjual” kenikmatan surga dengan
permainan-permainan yang menarik dengan syahwat yang hina. Seharusnya dunia ini
menjadi “jembatan” untuk kelak di akhirat. Kita harus mengejar dunia untuk
akhirat. Bukan mengejar dunia untuk dunia. Ada pepatah yang mengatakan
“letakkan akhirat di hatimu, maka kau akan dapat dunia dan seisinya” adalagi
“letakkan akhirat di hatimu maka kau akan dapat menggenggam dunia.” Dari
pepatah tersebut saja sudah jelas bahwa tujuan kita hidup di dunia adalah untuk
menggapai surga Allah di akhirat kelak. Maka hendaklah kita mempergunakan waktu
kita untuk mempersiapkan bekal yang pasti kita akan butuhkan di akhirat. Semoga
kita senantiasa diberi rahmat oleh Allah agar senantiasa selalu berada
dijalan-Nya, biar ga belok kemana-mana, biar fokus ke Akhirat kelak. Artikel ini
saya buat bukan untuk menggurui atau bagaimana, melainkan hanya ingin saling
mengingtkan saja. Mari kita sama-sama meraih Surga-Nya.
Semoga bermanfaat...
Referensi : Majalah As-Sunnah (Upaya Menghidupkan
Sunnah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar