Kepala keluarga memiliki andil penting
dalam keadaan keluarganya. Ayah menjadi sosok penanggungjawab atas keluarganya
di dunia maupun akhirat kelak. Yang kita tahu seorag ayah hanya bertugas untuk
mencari nafkah saja. Sedang urusan anak-anak adalah tanggungjawab seorang Ibu.
Tetapi itu semua salah. Syaikh Abdur Rahman as-Said menyebutkan bahwa tugas
seorang ayah adalah memerintahkan keluarganya agar menjalankan hak-hak Allah
SWT, hingga memelihara kewajiban-kewajiban, menghalangi mereka dari
sumber-sumber kemaksiatan atau kerusakan dan juga tentu dengan menafkahi
keluarganya (memenuhi sandang pangan papan). Dan Allah telah memerintahkan
kepada Ayah untuk senantiasa menjaga keluarganya agar kelak tidak merasakan api
neraka-Nya. Sesuai dengan Surat at-Tahrim ayat 6 yang artinya :” Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.”
Seorang kepala rumah tangga harus menjadi seorang panutan yang baik untuk
anak-anaknya.
Ada sosok Ayah pada zaman khalifah Umar
bin Khatab yang dapat menginspirasi bagi para Ayah zaman sekarang. Sosok
tersebut bernama Abu Shalih as-Samman seorang Ulama besar di Madinah. Beliau
bekerja sebagai pebisnis minyak untuk menafkahi keluarganya. Beliau adalah
kepala keluarga yang tekun membina dan mengajak anggota keluarganya untuk
melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya. Sosok Ayah yang satu ini, menanamkan
kebiasaan berdzikir kepada seluruh anggota keluarganya. Abu Salih menganjurkan
anggota keluarganya mempelajari serta mengamalkan dzikir. Kalimat dzikir yang
dimaksud berbunyi “A’uudzu
bikalimaatillahittaammaati min syarri maa khalaq” yang artinya “Aku
berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari kejaharan sesuatu
yang diciptakan-Nya”. Biasanya kalimat dzikir tersebut dibaca ketika waktu pagi
dan sore hari.
Pada zaman sekarang ini, kebanyakan
seorang Ayah cenderung hanya fokus pada bekerja mencari nafkah saja. Hingga
lupa bahwa dia memiliki anak-anak yang membutuhkan bimbingan dari seorang Ayah
juga. Boro-boro membiasakan dzikir di
keluarga, bertemu saja jarang karena kesibukan pekerjaan. Tetapi tidak semua
Ayah di zaman ini seperti itu, masih banyak sosok Ayah yang menginspirasi juga.
Misal ada Ust. Yusuf Mansur yang membiasakan hal yang sama pula pada
keluarganya dan ditambah sholawat. Serta anak-anak beliau sedang proses
menghafal Quran. Semoga para Ayah mampu mewujudkan keluarganya menjadi keluarga
sakinah mawaddah wa rahmah dan tidak hanya keluarga didunia tetapi sampai
Jannah nanti. Aamiin...
Semoga bermanfaat....
Referensi : Majalah As-Sunnah (Upaya Menghidupkan
Sunnah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar