Minggu, 25 Desember 2016

Agama dipake Bercandaan

Allah telah menjadikan Islam sebagai agama yang agung. Di hati seorang hamba wajib memiliki rasa mengagungkan Allah secara kuat, maka otomatis ia akan tunduk, berserah diri serta taat kepada Allah SWT. Tetapi apabila seorang hamba tidak memiliki rasa mengagungkan Allah dihatinya, maka otomatis pula perilakunya cenderung tercela, misalnya suka mencibir, suka mengolok-olok bahkan menghina agama lain. Pada artikel sebelumnya saya sudah pernah mengulan tentang bercanda dalam Islam, disana saya sedikit mengulas agama sebagai bahan candaan. Sekarang insyaAllah pada artikel ini saya akan sedikit mengulasnya. Seseorang yang berani mengambil bahan candaan dari hal agama adalah bentuk celaan dan penistaan yang merupakan kekufuran kepada Allah dan dapat membatalkan keislamannya. Seperti yang dijelaskan dalam Surat At-Taubah ayat 65-66 yang artinya :
“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab :”Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saj.” Katakanlah :”Apakah dengan Allah, dan ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika kami memaafkan segolongan diantara kamu (lantaran mereka taubat), niscaya kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.”
            Orang yang menjadikan agama sebagai bahan untuk bercanda akan disebut “kafir setelah beriman” yaitu ia kafir dikarenakan senda guraunya terhadap Allah dan Rasul-Nya. Meskipun dalam bercandaannya itu hal sepele. Seperti tertuang dalam salah satu hadits yang artinya :”Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan suatu kalimat yang mendatangkan murka Allah sedangkan ia memandangnya suatu hal sepele, namun dikarenakan hal tersebut ia terperosok di neraka jahannam.” (H.R Al-Bukhari). Seorang yang memiliki ilmu yang minim dan akidahnya pun lemah, pasti akan dengan mudah bercanda dengan hal agama. Terlebih zaman sekarang yang modern ini banyak sekali media yang dapat diakses oleh anak-anak, media tersebut dapat berefek baik dan buru. Efek buruknya dapat meneyebar virus yang membahayakan akan membaca dan mendengan dari berbagai media, lalu ia akan memiliki sikap yang tercela dam dapat menimbulkan kerusakan pada Kaum Muslim. Peran orang tua atau guru sanagt penting dalam hal membentengi anaknya melalui akidah yang lurus dan iman yang kokoh serta memperkuat hubungannya dengan Allah. Maka apabila dapat menerapkan keagungan Allah dalam hatinya, dia akan cenderung menjauhi laranagn Allah termasuk dalam bercanda menggunakan bahan agama.
Semoga bermanfaat...

Referensi : Majalah As-Sunnah (Upaya Menghidupkan Sunnah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar