Allah telah menjadikan Islam sebagai
agama yang agung. Di hati seorang hamba wajib memiliki rasa mengagungkan Allah
secara kuat, maka otomatis ia akan tunduk, berserah diri serta taat kepada
Allah SWT. Tetapi apabila seorang hamba tidak memiliki rasa mengagungkan Allah
dihatinya, maka otomatis pula perilakunya cenderung tercela, misalnya suka
mencibir, suka mengolok-olok bahkan menghina agama lain. Pada artikel
sebelumnya saya sudah pernah mengulan tentang bercanda dalam Islam, disana saya
sedikit mengulas agama sebagai bahan candaan. Sekarang insyaAllah pada artikel
ini saya akan sedikit mengulasnya. Seseorang yang berani mengambil bahan
candaan dari hal agama adalah bentuk celaan dan penistaan yang merupakan
kekufuran kepada Allah dan dapat membatalkan keislamannya. Seperti yang
dijelaskan dalam Surat At-Taubah ayat 65-66 yang artinya :
“Dan jika kamu
tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka
akan menjawab :”Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main
saj.” Katakanlah :”Apakah dengan Allah, dan ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu
selalu berolok-olok?” tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah
beriman. Jika kami memaafkan segolongan diantara kamu (lantaran mereka taubat),
niscaya kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah
orang-orang yang selalu berbuat dosa.”
Orang
yang menjadikan agama sebagai bahan untuk bercanda akan disebut “kafir setelah
beriman” yaitu ia kafir dikarenakan senda guraunya terhadap Allah dan
Rasul-Nya. Meskipun dalam bercandaannya itu hal sepele. Seperti tertuang dalam
salah satu hadits yang artinya :”Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan suatu
kalimat yang mendatangkan murka Allah sedangkan ia memandangnya suatu hal
sepele, namun dikarenakan hal tersebut ia terperosok di neraka jahannam.” (H.R
Al-Bukhari). Seorang yang memiliki ilmu yang minim dan akidahnya pun lemah,
pasti akan dengan mudah bercanda dengan hal agama. Terlebih zaman sekarang yang
modern ini banyak sekali media yang dapat diakses oleh anak-anak, media
tersebut dapat berefek baik dan buru. Efek buruknya dapat meneyebar virus yang
membahayakan akan membaca dan mendengan dari berbagai media, lalu ia akan
memiliki sikap yang tercela dam dapat menimbulkan kerusakan pada Kaum Muslim.
Peran orang tua atau guru sanagt penting dalam hal membentengi anaknya melalui
akidah yang lurus dan iman yang kokoh serta memperkuat hubungannya dengan
Allah. Maka apabila dapat menerapkan keagungan Allah dalam hatinya, dia akan
cenderung menjauhi laranagn Allah termasuk dalam bercanda menggunakan bahan
agama.
Semoga bermanfaat...
Referensi : Majalah As-Sunnah (Upaya Menghidupkan
Sunnah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar