Kamis, 12 Juli 2018

Digital Detox



Ketika anak menggunakan gadget lebih dari 2 jam perhari, mengamuk atau tantrum bila dilarang atau dibatasi dalam penggunaan gadget dalam hal ini orangtua harus ‘tega’ kepada anak, serta tidak dapat melewatkan satu haripun tanpa gadget maka kemungkinan anak mengalami ketagihan gadget dan membutuhkan penanganan khusus bisa dating ke psikolog anak misalnya. Disini akan dijelaskan bagaimana therapy yang dapat dilakukan orangtua menurut kawannya dr. Tiwi (mohon maaf saya lupa namanya, yang saya ingat beliau memperkenalkan diri sebagai Eyang) sebagai berikut:
*mulailah dengan 72 jan tanpa gadget (digital detox), batasi penggunan gadget serta hindari mononton TV atau bermain game
*Alihkan perhatian anak dengan melakukan aktivitas fisik yang penuh tantangan baik sehingga menstimulasi anak untuk aktif bergerak serta tantangan secara mental
*Kenalkan kembali gadget dengan control yang ketat dalam penggunaan dan waktunya.adapun batas waktu perhari sesuai kategori usia anak dan jenis tayangan:
        +bayi dan anak usia kurang dari 24 bulan TIDAK membutuhkan TV dan media elektronik untuk membantu perkembangannya sehingga tidak perlu dipaparkan terhadap tayangan TV. Pada usia ini dapat dialihkan dengan banyak membacakan buku cerita kepada anak.
        +anak pra- sekolah usia 2-5 tahun boleh menonton TV atau menggunakan media elektronik lain selama 1 jam sehari yang menayangkan program khusus anak berusia tersebut.
        +anak usia sekolah (5-12 tahun) boleh menonton TV atau menggunakan media elektronik lain selama 1-2 jam sehari  yang menayangkan program anak atau program TV edukasi umum yang dimaksudkan untuk menambah pengetahuan dan wawasan anak.
        +anak remaja usia 13-18 tahun boleh menonton TV atau menggunakan media elektronik lain yang tidak mengandung unsur kekerasan atau unsur seksual (porografi)
*Pengalaman langsung berkomunikasi antara orangtua dan anak lebih penting dari pada melihat tayangan TV satu arah secara pasif
*Orangtua perlu membatasi penggunaan smartphone didepan anak-anak karena anak akan meniru perilaku orangtuanya. Kalo orangtua pengen anaknya gadget detox tapi orangtuanya kecanduan gadget yaa gimana dong susah cui.
*batasi akses ke internet dan hanya menggunakan pada web tertentu saja dan pada waktu tertentu saja.
*khususnya hiburan TV anak, perlu bekerja sama dengan para ahli perkembangan anak untuk membuat program TV berbahasa Indonesia yang lebih edukatif dan bermanfaat bagi tumbuh kembang anak Indonesia.
Anak-anak itu masanya bermain maka sepatutnya orangtua mensupport masa bermain tersebut. Masa bermain ini diisi dengan kegiatan fisik ya bukan masa bermain dengan gadget. Banyak loh kegiatan fisik yang bisa dilakukan misalnya berolahraga berenang, bermain bola, atau sederhananya mengikut sertakan anak dalam kegiatan rumah tangga misalnya membantu membereskan mainan ia ketika selesai bermain, bermain memindahkan kacang dengan menggunakan corong dan lain sebagainya. Dan yang paling terpenting orangtua harus tetap mengawasi kegiatan anak dalam bermain. Ketika kita sudah memiliki anak berarti Allah kasih kepercayaan kita untuk menjaga anak teresebut dan kita harus bertanggungjawab atas tugas itu.

Note : Bahan penulisan artikel ini diambil dari video seminar dr. Tiwi dan kawan-kawan di Youtube

Tidak ada komentar:

Posting Komentar