Ketika anak menggunakan gadget lebih dari 2 jam
perhari, mengamuk atau tantrum bila dilarang atau dibatasi dalam penggunaan
gadget dalam hal ini orangtua harus ‘tega’ kepada anak, serta tidak dapat
melewatkan satu haripun tanpa gadget maka kemungkinan anak mengalami ketagihan
gadget dan membutuhkan penanganan khusus bisa dating ke psikolog anak misalnya.
Disini akan dijelaskan bagaimana therapy yang dapat dilakukan orangtua menurut
kawannya dr. Tiwi (mohon maaf saya lupa namanya, yang saya ingat beliau
memperkenalkan diri sebagai Eyang) sebagai berikut:
*mulailah
dengan 72 jan tanpa gadget (digital detox), batasi penggunan gadget serta
hindari mononton TV atau bermain game
*Alihkan
perhatian anak dengan melakukan aktivitas fisik yang penuh tantangan baik
sehingga menstimulasi anak untuk aktif bergerak serta tantangan secara mental
*Kenalkan
kembali gadget dengan control yang ketat dalam penggunaan dan waktunya.adapun
batas waktu perhari sesuai kategori usia anak dan jenis tayangan:
+bayi
dan anak usia kurang dari 24 bulan TIDAK membutuhkan TV dan media elektronik
untuk membantu perkembangannya sehingga tidak perlu dipaparkan terhadap
tayangan TV. Pada usia ini dapat dialihkan dengan banyak membacakan buku cerita
kepada anak.
+anak
pra- sekolah usia 2-5 tahun boleh menonton TV atau menggunakan media elektronik
lain selama 1 jam sehari yang menayangkan program khusus anak berusia
tersebut.
+anak
usia sekolah (5-12 tahun) boleh menonton TV atau menggunakan media elektronik
lain selama 1-2 jam sehari yang
menayangkan program anak atau program TV edukasi umum yang dimaksudkan untuk
menambah pengetahuan dan wawasan anak.
+anak
remaja usia 13-18 tahun boleh menonton TV atau menggunakan media
elektronik lain yang tidak mengandung unsur kekerasan atau unsur seksual
(porografi)
*Pengalaman
langsung berkomunikasi antara orangtua dan anak lebih penting dari pada melihat
tayangan TV satu arah secara pasif
*Orangtua
perlu membatasi penggunaan smartphone didepan anak-anak karena anak akan meniru
perilaku orangtuanya. Kalo orangtua pengen anaknya gadget detox tapi
orangtuanya kecanduan gadget yaa gimana dong susah cui.
*batasi
akses ke internet dan hanya menggunakan pada web tertentu saja dan pada waktu
tertentu saja.
*khususnya
hiburan TV anak, perlu bekerja sama dengan para ahli perkembangan anak untuk
membuat program TV berbahasa Indonesia yang lebih edukatif dan bermanfaat bagi
tumbuh kembang anak Indonesia.
Anak-anak itu masanya bermain maka sepatutnya
orangtua mensupport masa bermain tersebut. Masa bermain ini diisi dengan
kegiatan fisik ya bukan masa bermain dengan gadget. Banyak loh kegiatan fisik
yang bisa dilakukan misalnya berolahraga berenang, bermain bola, atau
sederhananya mengikut sertakan anak dalam kegiatan rumah tangga misalnya membantu
membereskan mainan ia ketika selesai bermain, bermain memindahkan kacang dengan
menggunakan corong dan lain sebagainya. Dan yang paling terpenting orangtua
harus tetap mengawasi kegiatan anak dalam bermain. Ketika kita sudah memiliki
anak berarti Allah kasih kepercayaan kita untuk menjaga anak teresebut dan kita
harus bertanggungjawab atas tugas itu.
Note : Bahan penulisan
artikel ini diambil dari video seminar dr. Tiwi dan kawan-kawan di Youtube
Tidak ada komentar:
Posting Komentar