Sebenarnya segala aktivitas yang kita
jalani bisa bernilai ibadah. Misalnya kita kuliah harus di niatkan kita ingin
menuntut ilmu karena Allah. Atau kita ingin meetup
sama temen atau sahabat niatin untuk menyambung silaturahmi. Segala sesuatu
yang diniatkan karena Allah pasti menjadi berkah. Jika soal ibadah sholat,
puasa atau baca Qur’an tetap diniatkan karena Allah gausah takut dibilang riya.
Karena yang tau riya adanya di hati yang bisa tahu cuma dia (si pelaku ibadah)
dan Allah saja. Terkadang meskipun suatu ibadah sudah diniatkan karena Allah
ada saja godaan setan yang membelokkan niat. Apabila niatnya cacat maka cacat
pula amal ibadahnya. Nah kalo sudah seperti itu disarankan untuk beristigfar
yang banyak, perbarui lagi niatnya karena Allah.
Untuk urusan niat memang harus menjadi
catatan bagi kita semua, termasuk diri saya sendiri. Karena pergeseran niat itu
sangat rentan juga terjadi dalam hal berdakwah. Imam Nawawi berkata “Penting
bagi kita untuk selalu memperbarui niat. Apakah kita berniat ingin mencari
ridho Allah atau hanya sekedar mencari puji-pujian yang datangnya dari manusia.
Maka dari itu kita sebagai muslim harus saling mendoakan agar niat kita untuk
ibadah agar selalu lurus karena Allah.
“Sesungguhnya segala amalan itu tidak
lain tergantung pada niat dan sesungguhnya tiap-tiap orang tidak lain (akan
memperoleh balasan dari) apa yang diniatkannya. Barangsiapa hijrahnya menuju (keridhaan)
Allah dan rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya karena (harta atau kemegahan)
dunia yang dia harapkan, atau karena seorang wanita yang ingin dinikahinya,
maka hijrahnya itu ke arah yang ditujunya.” (H.R Bukhari dan Muslim)
Semangat dah kalo kamu mau memanfaatkan sosmed untuk hal-hal yang positif, paling awal kamu harus lurusin niat dulu karena Allah, karena untuk share yang baik-baik, untuk dakwah, dsb bukan untuk ingin dipuji, ingin populer atau sebgaainya.
Semangat dah kalo kamu mau memanfaatkan sosmed untuk hal-hal yang positif, paling awal kamu harus lurusin niat dulu karena Allah, karena untuk share yang baik-baik, untuk dakwah, dsb bukan untuk ingin dipuji, ingin populer atau sebgaainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar